Cerita Perubahan Eliminasi TBC Di Jawa Barat 2021-2023, Pengalaman Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI Sub Recipient (SR) Jawa Barat

Versi-draft_-Desain-Buku_Cerita-Perubahan-Eliminas_240224_212810

Unduh File

Leaflet TBC RO PR PB-STPI

Leaflet-TBC-RO-PR-PB-STPI-1

Unduh File

Leaflet TBC-HIV PR PB-STPI

Leaflet-TBC-HIV-PR-PB-STPI

Unduh File

Company Profile PR Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI

Bencana Banjir yang Belum Berakhir

Pada tanggal empat november air mulai menggenangi beberapa titik ruas jalan di kecamatan semitau. Kondisi ini perlahan mulai menganggu kelancaran perekonomian terutama jasa transportasi pemasok barang –barang kebutuhan masyarakat. Begitu pula dengan kondisi desa yang menerima manfaat proyek RESBOUND. Terutama desa-desa yang berlokasi di pinggiran sungai kapuas seperti Nanga Seberuang, Nanga Lemedak, Nanga Kenepai, Semitau Hilir, Marsedan Raya, Nanga Suhid serta desa Tua’Abang yang berada dipinggiran danau Menawak. Sementara desa Sekedau, Mantan dan Menapar memang tidak terdampak langsung oleh banjir. Namun kesulitan mendapatkan sembako juga dirasakan warga desa-desa tersebut karena terputusnya akses masyarakat ke kecamatan Semitau dan Suhaid.

Memasuki minggu kedua dibulan november curah hujan semakin tinggi. Jalan ke seluruh desa penerima manfaat dari proyek RESBOUND terputus total. Sehingga kordinator RESBOUND Kalbar memutuskan untuk sementara FL untuk bekerja dari rumah (WFH). Banyak informasi dan keluhan warga desa yang FL terima baik melalui telepon mau\upun sms. Mereka mengeluh tentang kelangkaan yang berakibat mahalnya harga kebutuhan pokok. Jika ada barang yang akan dibeli harus dibatasi, ini dilakukan pedagang supaya warga bisa berbagi dengan yang lain. Seperti informasi yang disampaikan Sekdes Nanga Seberuang, Bp. Hilarius Kila, melalui SMS. “Kebutuhan akan sembako kami saat ini sudah langka. Bahkan di kecamatan Semitaupun stok beras, minyak goreng, gula, kopi dan lauk-pauk sudah kosong”. Hal yang sama juga dialami oleh warga desa lain. Sekdes juga menyampaikan bahwa sebagian warga sudah mengungsi karena rumah sudah terendam air.

Bantuan dari pihak perusahaan baru didapat setelah Gubernur Kalbar mengumpulkan seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kalbar supaya turut serta membantu meringankan beban warga kalbar yang terdampak banjir. Bahkan efek dari semakin naiknya debit air, pemerintah provinsi Kalbar menyatakan bahwa banjir kali ini masuk dalam kategori bencana daerah. Sehingga di kabupaten sintang (paling parah ) semua pelayanan publik sempat diliburkan selama satu minggu. Karena terputusnya jaringan internet telkomsel dan padamnya PLN. Situasi yang sama juga terjadi di kecamatan Semitau dan Suhaid. Debit air yang semakin tinggi juga berdampak pada pelayanan publik. Pasokan sembako dan sekolah-sekolah terpaksa diliburkan. Sampai 2 Desember 2021 untuk akses ke kecamatan Semitau dan Suhaid masih belum bisa dilalui oleh kendaraan yang mengangkut sembako maupun Bus penumpang yang menuju kecamatan Puring Kencana atau Badau di perbatasan Malaysia Indonesia. Untuk mensiasati hal tersebut pedagang terpasa melakukan bongkar muat dari mobil kemudian dilansir menggunakan perahu/speedboat. Hal itu mengakibatkan kenaikan harga-harga bahan pokok (sembako). Memang secara keseluruhan saat ini air sudah berangsur surut. Namun untuk desa-desa yang berada dipinggiran sungai Kapuas masih ada beberapa rumah warga yang masih terendam air. Informasi yang diperoleh dari Meikol (Kasi Pemb desa Kenepai) air sudah mulai surut dan kantor desa juga sudah bisa digunakan kembali untuk pelayanan ke warga. Namun untuk akses menuju desa saat ini masih menggunakan perahu. 154 KK warga Desa Nanga Kenepai sudah memperoleh bantuan bencana banjir berupa sembako dari Pemerintah daerah Kapuas Hulu, PT. Duta Nusa Lestari(DNL), Relawan Lasarus S.sos M.Si Anggota DPR RI Kalbar dan bantuan dari yayasan Katolik Keuskupan Sintang. Andreas Belanda, Kades Nanga Seberuang melaporkan bahwa 230 KK warga desa Nanga Seberuang sudah menerima bantuan bencana banjir berupa sembako. BAntuan tersebut berasal dari Pemerintah daerah Kapuas Hulu, PT Paramita Internusa Pratama(PIP), Relawan Lasarus S.sos M.Si, anggota DPR RI Kalbar dan dari yayasan Katolik Keuskupan Sintang.

Fasilitator Lapangan terus memantau situasi desa dampingan RESBOUND melalui komunikasi lewat WA, sms dan telpon. Kita berdoa semoga bencana banjir dan juga Covid-19 ini segera berakhir dan kita dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan agenda yang sudah ada. (jun)