Pelatihan Administrasi Keuangan Bagi Pengurus Bank Sampah

Program Sekolah Hijau JAPFA pada Kamis, 14 November 2019, menyelenggarakan Pelatihan Administrasi keuangan bagi pengurus bank sampah sekolah. Pelatihan diselenggarakan di ruang pertemuan JAPFA Cikupa dan diikuti oleh 5 orang pengurus Bank Sampah Sekolah Cendekia Cikande dan 6 orang pengurus Bank Sampah Sekolah SDN Cikupa 1. Pelatihan diisi oleh Fathia Ratna Wulan, Finance Management Expert dari Yayasan Penabulu.

Pelatihan diselenggarakan untuk memberikan pembekalan bagi pengurus bank sampah dalam pencatatan keuangan. Hal ini dilakukan karena pengurus bank sampah tidak memiliki pengalaman dalam mengelola keuangan dan tidak memiliki latar belakang pendidikan terkait pengelolaan keuangan. Program Sekolah Hijau JAPFA yang mendampingi kedua bank sampah melihat adanya kelemahan pengurus dalam mengelola keuangan. Padahal, Bank Sampah saat ini mulai menargetkan untuk menambah dan memperluas nasabah yang tentu saja berkorelasi dengan bertambahnya catatan transaksi keuangan sehingga perlu dikembangkan mekanisme pencatatan keuangan yang lebih baik.

Pelatihan dikemas dengan metode yang menyenangkan agar lebih mudah diterima oleh Pengurus Bank Sampah. Pelatihan terbagi menjadi dua sesi yang mana sesi satu adalah penjelasan tentang catatan transaksi harian, neraca dan jurnal rugi laba. Fathia selaku pelatih menjelaskan dengan bahasa yang sederhana sekaligus dengan contoh-contoh kegiatannya. Pada sesi ini, peserta bebas menginterupsi pelatih dengan bertanya jika ada hal yang tidak dipahami Ibu Dewi Pengurus Bank Sampah Cendekia-Cikande mengungkapkan, “dari penjelasan Mbak Tia, kami jadi memahami pencatatan transaksi keuangan,” ungkap Ibu Dewi Pengurus Bank Sampah Cendekia-Cikande.

Pada sesi kedua, peserta pelatihan mulai mempraktikkan hal-hal yang didapat pada sesi pertama. Masing-masing Bank Sampah diminta untuk membuat pembukuan secara manual dengan buku besar. Peserta secara partisipatif membuat kolom-kolom di buku dan kemudian mencatat transaksi keuangan dari aktivitas bank sampah yang sudah dilakukan dalam beberapa bulan yang lalu. “Kami belajar dan langsung mempraktikkan pencatatan keuangan berdasarkan transaksi yang kami lakukan sehingga kami tahu transaksi tersebut masuk katagori apa dan harus dicatat di kolom yang mana,” terang Ibu Sumarsih, Pengurus Bank Sampah SDN Cikupa.

Tindak lanjut dari pelatihan ini adalah Program Sekolah Hijau JAPFA akan melakukan pendampingan untuk memberikan bimbingan teknis. Dengan pelatihan dan bimbingan teknis, Pengurus Bank Sampah diharapkan mampu membuat laporan bulanan, tiga bulanan dan juga laporan tahunan. Adanya laporan tersebut akan menjadikan bank sampah menjadi lembaga yang transparan dan memiliki akuntabilitas. Bank Sampah juga akan memiliki kesigapan yang lebih baik dalam menghadapi peluang di masa yang akan datang dengan semakin bertambahnya nasabah.