Monitoring Pengembangan Burung Hantu Tyto Alba Sebagai Pengendali Hama Tikus
Kegiatan kunjungan monitoring program pengendalian hama tikus secara terpadu dengan predator alami Tyto Alba di Kecamatan Karang Agung Ilir dilaksanakan pada tanggal 30 November 2019 sampai dengan tanggal 6 Desember 2019. Monitoring di Desa Sumber Rejeki dilakukan pada 1-3 Desember 2019 dan monitoring di Desa Tabala Jaya dilakukan pada 4-5 Desember 2019. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1) Memastikan perkembangan aktivitas burung hantu di sekitar demplot Tyto Alba yang terpasang berdasarkan hasil monitoring dan catatan kelompok tani, 2) Mendiskusikan temuan-temuan yang ada di lapangan, tantangan dan kendala yang dihadapi serta metode-metode yang digunakan dilapangan oleh kelompok tani untuk memonitoring Tyto Alba.
Berdasarkan monitoring yang telah dilaksanakan sudah ada kemandirian dari para petani dan ujicoba penanggulangan hama tikus melalui Tyto Alba ini memang belum bisa diukur efektifitasnya dari hasil panen padi karena saat ini petani masih proses olah lahan bahkan ada yang belum karena hujan belum sering turun. Namun berdasarkan diskusi dengan kelompok tani, di lokasi-lokasi yang telah aktif ditemukan burung hantu ini lubang tikus dan jalan tikus tidak terlihat banyak, sedangkan di beberapa area yang belum terdapat tenggeran aktif masih terlihat jalan tikus yang licin bekas dilalui. Selain itu masih diketemukan penggunaan racun tikus rodentisida di area yang sudah terdapat rubuha/demonstration plot (demplot) dan yang belum.
Kelompok tani yang diintervensi ternyata tidak aktif melakukan monitoring pasca pembuatan demplot di desa Tabala Jaya (primer 12). Kelompok tani primer 12, RT 3A. sedangkan kelompok tani lainnya aktif melalulan monitoring dan pencatatan. Kondisi Rumah burung hantu (nestbox) masih terlihat baik dan kuat belum ada perubahan, tenggeran masih terpasang namun belum ada penambahan. Menurut kelompok tani, rencana penambahan tenggeran akan dilakukan secara swadaya oleh petani jika sudah mulai tanam padi.
Sebagai tindak lanjut dari monitoring yang dilakukan, maka berikut merupakan beberapa rencana kegiatan yang kan dilakukan: 1) Melakukan pendekatan kepada kelompok tani yang telah mandiri di desa Sumber Rejeki, Tabala Jaya maupun petani dari desa lain yang sudah membuat secara mandiri namun belum sesuai standar, 2) Melakukan monitoring Tyto alba bulan Januari saat musim tanam dan workshop pertanian ramah lingkungan dengan pembuatan pupuk organik dengan pengkoposan, 3) Evaluasi teknis oleh Pak Lim disertai pelatihan singkat dna praktek lapangan di desa lain sebagai pengembangan target 2 desa (karang sari dan jati sari serta primer 5) yang akan dilakukan di bulan Februari 2020, serta melakukan penulisan pembelajaran baik oleh para petani terkait penangulangan hama tikus menggunakan burung hantu dan pertanian ramah lingkungan.