Dukung program ECHO Green, Camat Ulakan Tapakis Fasilitasi Pertemuan Wali Nagari dan Badan Permusyawaratan Nagari
Padang Pariaman, Media Putra Bhayangkara. Program Mendorong Inisiasi Ekonomi Hijau oleh Petani Perempuan dan Pemuda dalam Sektor Pertanian Berkelanjutan di Indonesia (ECHO-Green), yang didukung oleh Uni Eropa adalah program bersama konsorsium Penabulu sebagai koordinator konsorsium yang bekerjasama dengan lembaga ICCO, Konsil LSM Indonesia, dan KPSHK sebagai anggota konsorsium.
Program yang pelaksanaannya selama tiga tahun (1 Januari 2020 – 31 Desember 2022) ini, bertujuan mempromosikan inisiatif ekonomi hijau oleh petani perempuan dan pemuda di sektor pertanian berkelanjutan. Dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, keamanan pangan, peluang pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sebagai upaya mendukung pencapaian SDG2, SDG5 dan SDG8 di Indonesia.
Dalam hal itu, Kecamatan Ulakan Tapakis memfasilitasi pertemuan dengan seluruh Wali Nagari dan Ketua Baadan Permusyawaratan Nagari (Bamus) se kecamatan Ulakan Tapakis. Pertemuan yang dilaksanakan pada Selasa 20/10/2020 bertempat di aula kantor Camat serta dihadiri oleh Plt. Camat Ulakan Tapakis Syafruddin, Tim Ahli Land-us Planing Sony Saefulloh berserta rombongan dari Konsil LSM Indonesia, Lusi Anggrayni selaku kordinator Kecamatan dan para Wali Nagari beserta Ketua Bamus se Kecamatan Ulakan Tapakis,Kabupaten Padang Pariaman, Propinsi Sumatra Barat.
Dalam sambutannya, Plt. Camat menyampaikan terima kasih kepada Konsil LSM Indonesia berserta konsorsium, karena telah menunjuk wilayahnya sebagai lokasi program yang berskala nasional. Kami siap mendukung sepenuhnya program ini, hingga selesai pada akhir tahun 2022 nanti.
“Mudah-mudahan program ECHO Green ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pendapatan petani di kecamatan Ulakan Tapakis. “Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19, yang belum tidak dapat kita prediksi kapan akan berakhir”. Ulasnya.
Tim Ahli Sony Saefulloh mengatakan, secara khusus program ini akan fokus pada upaya meningkatkan kolaborasi antara Organisasi Masyarakat Sipil, Pemerintah dan sektor swasta, untuk secara efektif memperkuat keterlibatan petani perempuan dan pemuda. Terutama dalam perencanaan tata ruang dan penggunaan lahan, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan praktik di tiga Kabupaten yang telah ditunjuk.
“Pada tahun pertama ini, program ECHO Green akan mendorong peningkatan kapasitas kelompok petani perempuan dan generasi muda di sektor pertanian. Bagi mereka yang bekerja di 100 Desa, pada 8 kecamatan di 3 Kabupaten. Untuk kabupaten Padang Pariaman sebanyak 25 nagari yang tersebar Kecamatan Lubuk Alung, Batang Anai dan Ulakan Tapakis, sedangkan sisanya berada di Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Lombok Timur”. Jelasnya.
Lusi Anggrayni selaku koordinator lapangan menjelaskan, bahwa ECHO Green akan memperkuat keterlibatan perempuan dan pemuda dalam pembangunan Nagari. Dimana berdasarkan Undang Undang Desa dijelaskan, bahwa Pemerintah Desa memiliki wewenang untuk menyusun Rencana Tata Ruang Desain dan Rencana Tata Guna Lahan Desa yang terintegrasi. Artinya proses-proses perencanaan yang dilakukan harus partisipatif, memastikan keterlibatan efektif perempuan, generasi muda dan kelompok terpinggirkan lainnya.
“Untuk mengimplementasikan hal tersebut, maka dilakukan pertemuan dengan seluruh Wali Nagari dan Bamus yang difasilitasi oleh Pemerintah Kecamatan Ulakan Tapakis. Yang intinya, untuk membicarakan rencana aksi atau rangkaian kegiatan penyusunan Rencana Tata Ruang dan Rencana Tata Guna Lahan Nagari, termasuk rencana pembentukan Tim Pemetaan di Nagari”. Ujar Lusi menutup pembicaraan.
Diakhir pertemuan, dilakukan penandatanganan berita acara dan komitmen bersama antara Camat dan seluruh Wali Nagari di wilayah itu. Dalam surat itu dinyatakan, bahwa Pemerintah Nagari se-Kecamatan Ulakan Tapakis mendukung sepenuhnya program ECHO Green. Terutama dalam Perencanaan Tata Ruang dan Tata Guna Lahan di masing-masing Nagari.