Lokakarya Peran dan Posisi Perempuan dan Generasi Muda untuk Inisiatif Ekonomi Hijau yang Inklusif di Sektir Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Grobogan
Grobogan – 30 November 2020, Tim ECHO Green melaksanakan kegiatan Lokakarya Peran dan Posisi Perempuan dan Generasi Muda untuk Inisiatif Ekonomi Hijau yang Inklusif di Sektor Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini terlaksana secara hybrid, peserta dari Kabupaten Grobogan hadir langsung di Rumah Kedelai Grobogan (offline), sedangkan peserta perwakilan Tim ECHO Green yang berada di Jakarta dan Fasilitator Kegiatan Lokakarya terhubung secara daring menggunakan media Zoom Meeting. Kegiatan tesebut dihadiri oleh beberapa kalangan seperti perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan Pemerintah Kecamatan Godong dan Kecamatan Penawangan, perwakilan Pemerintah Desa, hingga perwakilan petani perempuan dan generasi muda tani Kabupaten Grobogan.
Kegiatan lokakarya yang diadakan tersebut bertujuan untuk membuka peluang dan menghasilkan visi kolektif bersama dalam pemulihan posisi dan peran perempuan dan generasi muda tani untuk inisiatif ekonomi hijau dalam sektor pertanian berkelanjutan. Bapak Anang Armunanto, S.Sos, M.Si selaku Kepala BAPPEDA Kabupaten Grobogan lewat sambutan yang dibacakan oleh Bapak Afi Wildani, S.T., M.Eng selaku Sekretaris BAPPEDA Kabupaten Grobogan menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan lokakarya dan program ECHO Green di Kabupaten Grobogan.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Grobogan merupakan sektor unggulan dengan kontribusi PDRB dan serapan tenaga kerja terbesar di Kabupaten Grobogan. Namun, permasalahan yang terjadi adalah menurunnya produktivitas di beberapa komoditas. Penurunan produktivitas ini disebabkan oleh faktor alam dan faktor sosial budaya. Khususnya, penyebab dari faktor sosial budaya adalah menurunnya keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian baik on farm maupun off farm.
Kegiatan lokakarya ini juga didukung oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Dinas Pertanian, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Grobogan. Ketiga perwakilan OPD tersebut juga turut andil sebagai narasumber kegiatan lokakarya. DP3AKB yang diwakili oleh Bapak Suharto, S.Kep.NS, MM menyampaikan materi mengenai kesetaraan gender dalam pembangunan berinklusif dan berkelanjutan. Dinas Pertanian yang diwakili oleh Ibu Christina Setyaningsih, SP., MP menyampaikan materi mengenai peran petani perempuan dan generasi muda tani di rantai nilai komoditas pertanian. Sedangkan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa yang diwakili oleh Ibu Sih Maryati, SP., MM menyampaikan materi mengenai kebijakan penggunaan dana desa di sektor pertanian berkelanjutan. Secara umum, ketiga materi yang telah disampaikan menjadi pengantar bagi peserta lokakarya dalam sesi diskusi penyepakatan visi kolektif.
Tidak hanya dari pemerintah daerah yang hadir, kegiatan ini juga dihadiri oleh dua generasi muda berprestasi Kabupaten Grobogan yaitu Ahmad Munif dan Nurul Indriyani. Dua generasi muda berprestasi ini menyampaikan pesan motivasi kepada peserta serta dukungan terhadap program ECHO Green. Nurul Indriyani juga menyampaikan bahwa generasi muda berpotensi untuk membangun inovasi baru yang dapat diterapkan di sektor pertanian. Ia juga menambahkan bahwa hal yang perlu diubah adalah mindset generasi muda terhadap sektor pertanian. Generasi muda seringkali menganggap bekerja di sektor pertanian bukanlah suatu cita-cita yang keren dan menjanjikan. Padahal, sektor pertanian selalu menjanjikan, selama manusia membutuhkan pangan dan pastinya akan selalu butuh, maka sektor pertanian juga akan berjalan, contohnya pada saat pandemi COVID-19, sektor pertanian justru tetap bertahan dan berkembang karena selalu dibutuhkan. Penyampaian motivasi diharapkan dapat menggugah semangat para generasi muda yang hadir dalam kegiatan lokakarya.
Visi, misi, dan strategi tentang pemulihan posisi dan peran perempuan dan generasi muda tani untuk inisiatif ekonomi hijau dalam sektor pertanian berkelanjutan disusun oleh 19 orang peserta perwakilan desa dari Kecamatan Godong dan Kecamatan Penawangan sebagai lokasi sasaran program ECHO Green di Kabupaten Grobogan. Proses diskusi dibagi menjadi 3 kelompok dan dipandu oleh fasilitator yang terhubung secara daring. Hasil diskusi 3 kelompok ini menghasilkan visi yang serupa, yaitu penguatan sumberdaya masyarakat desa. Visi, misi, dan strategi yang disusun ini selanjutnya disimpulkan oleh fasilitator menjadi suatu visi kolektif.
Visi kolektif tersebut disepakati bersama para peserta dan ditanggapi oleh Ibu Kadarwati, SH., MH. selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinas P3AKB Kabupaten Grobogan. Isi dari visi kolektif yang telah disepakati, yaitu “Grobogan kuat sosial budaya dan sumberdaya masyarakat untuk mendorong partisipasi aktif petani perempuan (50%) dan generasi muda tani (50%) di kegiatan off-farm berwawasan Ekonomi Hijau (termasuk mengembangkan ekonomi kreatif dari pemanfaatan limbah pertanian) secara inklusif di Grobogan, khususnya di Kecamatan Godong dan Penawangan”. Selain itu, Ibu Kadarwati juga menyampaikan apresiasi serta dukungannya terhadap program ECHO Green.