Program Echo Green Gelar Pelatihan Pertanian dan Penanganan Pasca Panen Untuk Komoditas Prioritas Berdasarkan Model Terpilih
Mataram, Selaparangnews.com– Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertanian menyumbang 13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 2,59 persen (YoY) pada kuartal keempat tahun 2020 menjadi penyumbang terbesar ketiga bagi PDB, karena pertanian telah mendukung perekonomian bangsa.
Terlepas dari pertumbuhan dan signifikansi pertanian, ada banyak tantangan yang dihadapi oleh 33,5 juta petani di balik pertanian Indonesia. Selama masa persiapan cocok tanam, banyak petani mengalami kesulitan akses modal dan belum menerapkan metode persiapan yang matang.
Selain itu, banyak juga petani yang masih mengandalkan metode tradisional dan banyak produksi pertanian yang terancam oleh kondisi iklim. Dan pada masa panen dan pasca panen, banyak petani yang mengalami kesulitan dalam menyalurkan hasil produksinya karena keterbatasan akses pasar.
Berangkat dari persoalan itu, maka Penabulu sebagai lead bersama mitra pelaksana yaitu ICCO Cooperation, Konsil LSM dan KpSHK, secara konsorsium melaksanakan “Promoting Green Economic Initiatives by Women and Youth Farmer in The Sustainable Agriculture Sectors in Indonesia (ECHO Green)”
Hal itu bertujuan untuk mempromosikan inisiatif ekonomi hijau oleh petani perempuan dan generasi muda di sektor pertanian berkelanjutan dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, kesempatan kerja yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Kegiatan utama dari proyek ini adalah untuk memperkuat efektivitas keterlibatan perempuan dan pemuda dalam tata ruang desa dan tata guna lahan, Meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan kelompok tani perempuan dan pemuda di 3 kabupaten sasaran di 3 Provinsi di Indonesia; Padang Pariaman (Sumatera Barat), Grobogan (Jawa Tengah) dan Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat) periode Januari 2020 hingga Desember 2022.
Untuk mendukung tujuan tersebut, Program ECHO Green yang didanai Uni Eropa melakukan kolaborasi dengan Tani Foundation; sebuah organisasi yang bergerak dalam mewujudkan kegiatan pertanian yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan guna meningkatkan kesejahteraan petani.
Kegiatan Pelatihan tentang pertanian yang baik dan praktik penanganan pasca panen untuk komoditas prioritas berdasarkan model praktik pertanian terpilih di kabupaten Lombok Timur dilaksanakan selama 3 hari di Hotel Santika Mataram – NTB, yakni dari 09 hingga 11 November 2021
Kolaborasi/kerjasama dilakukan melalui capacity building berupa pelatihan untuk peningkatan pengetahuan dan kapasitas tim di internal Echo Green dan petani di wilayah kerja Echo Green sehingga dapat memperoleh pengetahuan baru yang akan meningkatkan produktivitas pada masa persiapan cocok tanam, masa cocok tanam, dan masa panen dan pasca panen.
Kerjasama berupa pelatihan dan peningkatan kapasitas dilakukan pada dua fase yang akan melibatkan tim internal Echo Green dan be neficiaries di masing-masing wilayah.
Pada fase pertama dilakukan peningkatan kapasitas untuk tim internal ECHO Green melalui kegiatan Train of Trainers untuk PM, SDC dan TA, yang bertujuan ditujukan untuk membekali tim ECHO Green sebagai fasilitator yang memiliki kapasitas dalam perencanaan keuangan bagi kegiatan pertanian, praktik pertanian sesuai standar Good Agriculture Practice, dan dinamika permintaan-penawaran komoditas pertanian. Kegiatan ini telah dilakukan pada tanggal 20, 23 dan 25 Agustus 2021.
Selanjutnya, pada fase kedua kegiatan peningkatan kapasitas kolaborasi ECHO Green dan Tani Foundation akan melakukan seri pelatihan yang akan melibatkan beneficiaries di masing-masing wilayah intervensi ECHO Green, setiap wilayah akan mengajukan satu perwakilan dari kelompok tani yang didampingi untuk mengikuti seri kegiatan ini.
Secara implementatif, kegiatan akan didampingi oleh SDC dan TA Pertanian yang telah mengikuti seri kegiatan pada fase pertama dan di fasilitasi oleh perwakilan dari Tani Foundation.
Meningkatnya pengetahuan peserta yang berasal dari perwakilan kelompok petani perempuan dan generasi muda terbentuk dalam praktik pertanian ramah lingkungan sesuai standart GAP dan GHP.
Selain itu ialah adanya fasilitator/kader petani perempuan dan generasi muda tani dari masing-masing kelompok yang terbentuk dan didampingi.
Kegiatan pelatihan dilakukan melalui kolaborasi ECHO Green bersama Tani Foundation yang akan dihadiri oleh perwakilan kelompok tani perempuan dan generasi muda tani di 3 kabupaten sasaran.
Kegiatan dilakukan selama 3 hari pelatihan di masing-masing kabupaten, dengan tema pelatihan yang berbeda di setiap sesinya.
Di setiap sesi akan dipandu oleh fasilitator (PM di masing-masing kabupaten, SDC dan TA Lokal). Serta akan dipandu oleh Tenaga Ahli, baik dari ECHO Green maupun dari Tani Foundation.
Setiap sesi diisi dengan kegiatan penyampaian materi, tanya jawab, uraian tugas kelompok, presentasi dan kesimpulan. Setiap sesi akan dilengkapi dengan pre-test dan post-test yang bertujuan untuk menilai pemahaman peserta dalam menangkap materi dan tugas yang diberikan.
Mengacu situasi pandemi COVID-19 di 3 wilayah, teknis kegiatan mematuhi kebijakan PPKM di setiap wilayah. Kegiatan offline juga akan memberlakukan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintah. (*)